JAKARTA TIMUR, Pelitajakarta.com – Dua orang atlet dari Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 milik Dinas Sosial DKI Jakarta berhasil meraih Piala dalam Turnamen Pencak Silat. Turnamen yang digelar pada 13-15 Maret 2018 di Gelanggang Olah Raga Kecamatan Makasar, Jakarta Timur itu memperebutkan Piala Walikota Jakarta Timur.
Peserta dalam turnamen itu berasal dari 27 Perguruan Pencak Silat yang ada di Jakarta Timur. Mereka terdiri dari sekitar 400 atlet yang mengikuti turnamen tersebut.
“Kami mengutus Ananda Ismail dan Dean Saputra, keduanya merupakan siswa kelas X (sepuluh) yang mewakili kontingen Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT),” kata Ucu Rahayu Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Jumat (16/3).
Ia melanjutkan, Ismail merupakan anak binaan panti sejak balita, sedangkan Dean berasal dari keluarga yang kurang beruntung. Namun kondisi itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk mengukir prestasi dan menjadi juara.
Sehari-hari mereka berdua rajin sekolah dan aktif mengikuti kegiatan panti. Setiap minggu mereka rutin berlatih pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Tak ayal, keduanya sering kali memenangkan kejuaraan Bela Diri Pencak Silat di tingkat-tingkat sebelumnya.
“Pada Kesempatan kali Ini Ismail menyabet gelar Juara Pertama Cabang Bela Diri Seni tingkat remaja dengan meraih medali emas. Sedangkan Dean memenangkan gelar Juara Kedua tingkat Remaja dengan meraih Medali Perak,” ungkap Ucu.
Turnamen Piala Walikota ini diikuti oleh berbagai kontingen pencak silat mulai dari tingkat usia dini, anak-anak, praremaja, remaja maupun cabang tunggal bela diri seni dari berbagai tingkat usia. Persaingan dalam turnamen ini sangat ketat karena peserta yang mewakili adalah mereka yang sudah lulus seleksi sebelumnya. Hanya sekitar 150 peserta dari 400 peserta yang masuk ke Final.
Ucu juga menyampaikan, selain mengharumkan nama panti, kontingen dari Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) mampu menjadi juara Umum pada kejuaran bela diri pencak silat Piala Walikota Jakarta Timur.
“Kita patut bersyukur dan berbangga karena berkat gemblengan para instruktur dari PSHT seperti Mbak Asih, anak kami dapat menjuarai kejuaraan bela diri pencak silat ini. Namun Juara tidak dilahirkan dalam satu hari, tapi memerlukan latihan yang panjang dan tampaan yang keras,” ujar Ucu.
Ia menambahkan, prestasi yang dicapai oleh atlet-atlet dari panti ini dapat menunjukkan bahwa mereka punya potensi yang luar biasa. Pihaknya akan terus mendukung dan menyalurkan prestasi dengan mengikutsertakan mereka ke turnamen-turnamen yang bagus ke depannya. (ivan)