JAKARTA, www.pelitajakarta.com – Sean Gelael pembalap F1 Indonesia putra pasangan Ricardo dan Rini Gelael ingin segera merasakan keunikan Sirkuit Austin, Amerika Serikat, yang menjadi lokasi latihan bebas pertama Formula 1 (FP1) yang akan dijalaninya bersama tim Toro Rosso, Jumat (20/10).
Demi meraih hasil maksimal pada FP1 di Austin itu, ini menambah porsi latihan simulator VS1 di markas tim Red Bull Racing yaitu London, Inggris.
Sirkuit Austin cukup menantang karena cukup komplet. Sirkuit yang dirancang Herman Tilke ini memiliki panjang lintasan 5,5 kilometer dan memiliki tantangan 20 tikungan dengan variasi 11 menikung ke kiri dan sembilan ke kanan. Jumlah tikungan ke kiri lebih banyak karena arah balapan berlawanan dengan arah jarum jam.
Sean harus menjalani latihan simulator selama 10 jam setiap harinya. Sesi latihan ini berfungsi untuk mempelajari karakter sirkuit. Latihan ini dinilai banyak menguras tenaga karena VS1 didesain mendekati kondisi riil balapan di Sirkuit Austin termasuk merasakan guncangan akibat downforce.
“Seperti halnya di Marina Bay Singapura, ini merupakan penampilan pertama saya di Austin. Tentu saya sangat antusias karena tantangan dan tekanan yang akan saya hadapi cukup sulit,” kata pebalap berusia 20 tahun itu.
Sebelum turun di FP1, Sean menjalani program yang sudah disusun oleh tim Toro Rosso dan rencannya akan memakai mobil STR12 milik pebalap Rusia Daniil Kvyat. �Pebalap penyuka musik hip hop ini sudah tiba di Amerika Serikat, Senin (15/10). Itu dilakukan demi adaptasi lebih awal.
Bahkan, Sean juga menyempatkan diri datang ke area Gravity di Austin hingga ke Arena AT&T untuk menyaksikan langsung tim basket idolanya yaitu San Antonio Spurs. Saat itu Sean ditemani oleh rekannya di tim Pertamina Arden, Norman Nato serta tema lamanya, Mitch Evans.
“Sangat menyenangkan berada di tempat seperti ini,” kata Sean Gelael menegaskan.