JAKARTA, Pelitajakarta.com –Artis senior, Laila Sari, meninggal dunia, Senin (20/11/2017) dalam usia 82 tahun. Berita duka ini muncul di media sosial yang mengabarkan Laila Sari wafat pada pukul 19.50 WIB dan disemayamkan di rumah duka, di Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat.
Artis penyanyi dan pemain film yang dikenal lincah dengan gaya-nya bak rocker gaek ini, merupakan salah satu artis yang pernah mengalami masa-masa kejayaan dunia hiburan di era 50’an. Dari dunia panggung sandiwara, Laila Sari masuk ke ranah perfilman nasional. Film berjudul ‘Air Mata Ibu’ produksi tahun 1957, mejadi film pertama yang mengantarkan Laila Sari memasuki gemerlapnya dunia hiburan. Di film itu, meski bukan melakoni peran besar, namun Laila berkesempatan bermain dengan Fifi Young, artis top pada saat itu. Masih di tahun yang sama, Laila juga mendapat kesempatan bermain dalam film Sepasang Burung Merpati. Di film ini, Laila yang masih muda belia merasa bahagia karena berkesempatan beradu akting dengan Bambang Hermanto, yang disebut-sebut sebagai aktor paling tampan pada zaman itu. Kepopuleran Laila Sari terus melejit, hingga ia sempat membintangi film Wadjah Seorang Laki-Laki, garapan sutradara Teguh Karya tahun 1971.
Perlahan namun pasti nama Laila Sari kian menjulang. Pada tahun 1960, Laila Sari menerima pinangan Iskandar, aktor yang usianya lebih muda darinya. Pernikahan dengan Iskandar berjalan langgeng hingga Iskandar wafat pada tahun 2000 setelah menderita stroke bertahun-tahun. Kisah kehidupan pasangan Laila Sari dan Iskandar sempat menjadi sorotan banyak kalangan. Bukan hanya karena perbedaan usia, kesetiaan suami istri inipun banyak mendapat pujian. Setelah pernah mengalami keguguran, Laila Sari divonis tidak bisa mempunyai anak. Di tengah kepasrahan, Laila beberapa kali menawarkan Iskandar agar menikah lagi, namun Iskandar tak pernah punya niatan untuk berpaling dari Laila hingga akhir hayatnya. Pasangan inipun merasa bahagia dan puas dengan mengadopsi seorang anak perempuan.
Namun masa-masa jaya Laila Sari seolah tak meninggalkan sisa. Menjadi tulang punggung untuk anak, cucu dan cicit, bukanlah hal sepele untuk seorang artis tua seperti Laila Sari, di era yang semakin modern. Kini di akhir hayatnya, Laila Sari hanya bisa mewariskan sebuah rumah kecil di gang sempit di kawasan ‘Tangkiwood’ yang menjadi kebanggaannya sekaligus menjadi penanda atas popularitasnya sebagai seorang artis tempo doeloe. Selamat jalan, Mak Leila.. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya.
