Beranda News

Sebagai Tim Elite Dalam Menghadapi Gangguan Kamtibmas, TPP Dibekali Berbagai Kemampuan

Sebagai Tim Elite Dalam Menghadapi Gangguan Kamtibmas, TPP Dibekali Berbagai Kemampuan

JAKARTA BARAT, Pelitajakarta.com – Tingkat kriminalitas yang tinggi menjadi tantangan bagi aparat kepolisian polres metro Jakarta barat dalam upaya menekan dan memerangi segala bentuk kejahatan baik premanisme, kejahatan tingkat tinggi dengan senjata api maupun narkoba.

Intensitas latihan ditingkatkan mulai dari bela diri, pertempuran kota (CQB), kemampuan penyelidikan, menggunakan senjata api, hingga berkomunikasi dengan masyarakat.

Pelatihan itu dilakukan di Lemdiklat Reskrim, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Di tempat itu, tim yang berjumlah 27 orang, tiga diantaranya wanita mendapat pelatihan intensif selama sepekan, Jumat (23/2).

“TPP (Tim Pemburu Preman) kita latihkan juga untuk pengamanan VVIP. Tim ini memiliki tugas kepolisian lengkap yakni tugas preemtif, preventif dan represif sebagai stricking force ,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (23/2/2018).

Sebelumnya, Tim Pemburu Preman dibentuk pada 2013 saat Hengki menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Kini Tim ini kemudian kembali diaktifkan dan ditingkatkan kemampuannya lebih lengkap.

Hengki menyebut tim ini merupakan tim elite, selain memiliki tugas represif, tim juga dapat berfungsi sebagai Edukasi seperti Binmas dengan memberikan arahan arahan untuk meminimalisir potensi gangguan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.

Termasuk melakukan patroli. Berbekal pelatihan kendarai motor, Hengki menyebutkan akan dapat digunakan menyentuh daerah yang rawan kejahatan sesuai karakteristik daerah yang tidak dapat dilalui mobil dan giat akan di evaluasi seminggu sekali.

“Misalnya pola kejahatan adanya malam hari maka TPP akan patroli disana yang tidak tersentuh denga patroli biasa, artinya yg menggunakan mobil dan lain sebagainya. Nah TPP bisa masuk kelorong lorong jalan. Intinya memperkecil kesempatan orang berbuat jahat hal ini terbukti team pemburu preman berhasil mencegah tawuran maupun saat patrolinya didaerah rawan narkoba dikampung boncos berhasil menggagalkan peredaran narkoba ,” tuturnya.

Saat mendapatkan pelatihan, TPP maksimal dalam bekerja. Patroli rutin dilakukan demi  mencegah tawuran, menangkap pengerdar narkoba termasuk pembeli sebelum transaksi di Kampung Boncos beberapa waktu lalu.

Karena itu, Hengki melihat TPP akan menjadi back up dalam Satnarkoba dan Satreskrim melakukan penindakan.

“Kita akan latihkan terus sehingga mereka mumpuni lengkap kemampuannya dalam rangka melakukan 2 fungsi umum kepolisian,” jelasnya.

Komandan team Pemburu preman, Kompol Egman menjelaskan pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan personil dalam hadapi tantangan tugas dilapangan.

“Pelatihannya digunakan untuk team ahli tactical gegana,” ucapnya.

Egman menambahkan, dalam kegiatan ini selain dilatih kedisiplinan. Para personel mendapatkan pembekalan materi berupa pengenalan senjata Laras pendek dan panjang, hingga cara menembak jarak dekat dan jauh. Selain penguasan penggunaan kendaraan bermotor di segala Medan, beladiri untuk melumpuhkan lawan baik one by one ataupun secara berkelompok, serta pertempuran jarak dekat (scibie). (Ivan)