Pelitajakarta.com – Kelurahan Cengkareng Timur berkolaborasi dengan Sudin Lingkungan Hidup Kecamatan Cengkareng mengadakan pelatihan komposting di RPTRA Puspa Indah Kelurahan Cengkareng Timur. Pelatihan komposting diawali dengan kegiatan panen sayur mayur yang ditanam di area RPTRA. Panen sayur mayur kali kedua ini secara simbolis dibuka oleh Lurah Kelurahan Cengkareng Timur, Ardih Muhur beserta jajarannya, Sudin KPKP, PKB Kelurahan Cengkareng Timur, PKK Kecamatan Cengkareng, PKK Kelurahan Cengkareng Timur serta perwakilan dari masyarakat.
“Ada dua kegiatan pada hari ini, yang pertama komposting dan panen raya. Jadi meski masa pandemi, RPTRA Kelurahan Cengkareng Timur bisa tetap produktif dengan memperbanyak jenis tanaman sayur-mayur yang bisa digunakan untuk menopang ketahanan pangan rumah tangga.” Imbuh Ardih Muhur.
“Selain di RPTRA Puspa Indah, pagi tadi kami juga melakukan panen di RPTRA Cengkareng Timur Berseri. Adapun sayur-mayur yang kita panen hari ini ada Caisim, Bayam dan Kangkung dengan total keseluruhan mencapai 69 kilogram.” Imbuh Kasi Kesra Kelurahan Cengkareng Timur, Juartini.
Setelah panen sayur-mayur, dilanjutkan kegiatan pencacahan daun menggunakan mesin cacah keliling (caling) dari sudin Lingkungan Hidup. Sampah organik berupa dedaunan cukup banyak dihasilkan di RPTRA dan PPSU Kelurahan Cengkareng Timur yang berasal dari akumulasi hasil kegiatan penanganan harian. Hadirnya Caling yang bisa digunakan secara gratis ini, merupakan salah satu solusi untuk mengakselerasi proses komposting dan diharapkan bisa menjadi pemantik dalam upaya mendukung program Gerakan Pengurangan dan Pemilahan Sampah.
“Free, tidak dipungut biaya. Jadi nanti masyarakat yang ingin melakukan pencacahan bisa bersurat ke kami nanti kita kirim mesin-mesin cacah keliling seperti ini. Nanti untuk ke depannya kita usahakan satu kelurahan itu memiliki dan kita berikan satu mesin cacah.” Ujar Burhan, personel Sudin Lingkungan Hidup Kecamatan Cengkareng
Istilah komposting mungkin masih asing bagi beberapa orang, namun demikian selama masa pandemi Covid-19 di mana banyak terjadi penyesuaian, berkebun menjadi lebih popular untuk mengisi waktu luang saat berada di rumah. Dalam KBBI kompos memiliki arti pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik (seperti daun dan jerami yang membusuk) dan kotoran hewan. Komposting adalah proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk tanaman dengan cara mencampurkan sampah-sampah dapur seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan sampah yang dapat membusuk lainnya ditambah serbuk kayu atau daun-daun kering. Komposting sendiri dapat meminimalisir sampah rumah tangga hingga 60%.
“Dengan proses pembuatan kompos ini, yang kita harapkan endingnya adalah bagaimana masyarakat kita bisa menjalankan program yang telah dicanangkan oleh Pak Gubernur. Kita harus melakukan pengurangan dan pemilahan sampah dimulai dari rumah tangga masing-masing, sehingga DKI Jakarta meski tidak mempunyai TPS, kita bisa mengurangi sampah yang kita buang ke Bantar Gebang atau tempat pembuangan sampah akhir.” Pungkas Hipni, Kasi Ekbang Kelurahan Cengkareng Timur.
“Pelatihan Komposting ini sangat bermanfaat sekali bagi kami selaku pengelola. Selain bisa mengurangi sampah organik, hasil komposting ini juga nantinya bisa kita gunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di area RPTRA.” Ujar Ningsih, Pengelola RPTRA Puspa Indah Kelurahan Cengkareng Timur.