CAKUNG, Pelitajakarta.com-Malang nian nasib Deva (15) seorang remaja laki-laki asal Jalan Pinangsia RT 07/07 Tamansari, Jakarta Barat. Harapannya untuk pulang ke rumah pupus sudah setelah dirinya dijegat dan dipalak sejumlah preman ketika menumpang sebuah mikrolet di kawasan AURI, Cakung Timur, Jakarta Timur, Minggu (29/4/2018) malam.
Kejadian itu diceritakan Deva sesaat ditemukan seorang petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Melia Rose Ikedah di kawasan Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (30/4/2018) malam.
Remaja putus sekolah itu mengaku kebingungan untuk pulang ke rumah lantaran tidak memiliki ongkos pulang. Sebab, uang sebesar Rp 20.000 yang sebelumnya diberikan saudaranya untuk ongkos pulang terpaksa diberikan kepada pemalak yang ditemui dalam mikrolet.
“Dia linglung turun dari angkot yang ingin pulang (habis trayek). Menurut pengakuannya, di akuinya sehabis menginap di rumah saudaranya yang berlokasi di AURI (Cakung), selagi di jalan dia dipalak oleh orang yang tidak dikenal dan dia pun tidak memilki uang untuk kembali ke rumah,” ungkap Melia dalam keterangannya, Senin (30/4/2018).
Usai mendata sekaligus wawancara singkat, petugas kemudian memberikan uang sebesar Rp 20.000 sebagai ongkos pulang dan mengantarkan Deva ke Halte Transjakarta. Petugas pun mengingatkan Deva agar selalu berhati-hati serta melaporkan tindak pidana kekerasan kepada orang dewasa.
“Petugas kemudian menganter Deva sampai naik busway, karena anak itu kebetulan tahu rumahnya, dia cuma nggak punya uang untuk ongkos aja. Kita kasih ongkosi pulang terus arahin supaya selalu lebih hati-hati, misalnya duduk di depan (naik mikrolet) dan lapor semua kejadian ke orang dewasa,” tutupnya.