TANAH ABANG, Pelitajakarta.com – Kesibukan dan keruwetan dari Pasar Tanah Abang, yang merupakan pusat perdagangan grosir tekstil selalu menyisakan sampah. Sedikitnya tercatat, 738 meter kubik sampah dihasilkan dari lokasi padat Tanah Abang yang mencakup 5 pasar besar, dalam satu harinya. Jumlah volume sampah tersebut dihasilkan dari pemukiman warga, dan lima pasar, termasuk Pasar Tanah Abang Blok A, B, C, D, E, F dan G.
Tak heran jika pihak Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Tanah Abang, mengerahkan 60 petugas setiap harinya untuk mengangkut sampah-sampah yang dihasilkan dari lokasi pusat perdagangan terbesar ini.
Kepala satuan pelaksana tugas (Kasatpel) Lingkungan Hidup (LH) Kecamatan Tanah Abang, Zulkarnaini mengatakan jumlah volume sampah di wilayah Tanah Abang paling tinggi dibanding wilayah lainnya. Petugas yang dikerahkan dalam setiap harinya mencapi 60 petugas.
“Jam 07.00 WIB pagi sampah sudah kita tangani tuntas dengan mengerahkan enam truk dan satu alat berat jenis sofel,” ucap Zul di Jakarta, Senin (9/10).
Sampah tersebut pun dihasilkan dari pemukiman warga, dan lima pasar yang ada di Tanah Abang. Diantaranya Pasar Pal Merah, Lontar, Gandaria, Blok G dan Bendungan Hilir (Benhil).
Menurut Zulkarnaini, ada lima lokasi penampungan sementara (LPS) sampah di Tanah Abang. Dua titik di sekitar Pasar Palmerah, satu di Kebon Melati, satu di RW 07 Kelurahan Bendungan Hilir dan satu di Pasar Tanah Abang.
“Seluruh sampah langsung di angkut yang kemudiam langsung dibuang ke Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat,” tutup Zulkarnaini.