“Sudah banyak lagu aku ciptakan, tapi yang ini… Aku seperti kehilangan diriku sendiri ketika menulisnya. Aku sudah menggunakan semua nada dan irama untuk melukiskan negeri kita yang raya, tapi aku tidak yakin pesan ini akan tersampaikan.”
Beban berat yang seakan mengganjal batin Wage dalam melahirkan lagu ini, pada gilirannya menuntun Wage hingga menemui guru spiritualnya, Sosro Kartono.
“Luka rakyat negeri ini sudah teramat dalam. Semoga lakumu menjadi obat yang mampu membangkitkan jiwa-jiwa mereka yang tertidur. Kalau kamu bisa melakukan itu, karyamu akan abadi,” jawab sang maha guru yang seolah sudah dapat meramalkan bahwa lagu yang akan dibuat Wage Supratman akan menjadi sebuah maha karya.
Sosok guru spiritual yang dihadirkan dalam film Wage ini, bukanlah tokoh sisipan belaka. Raden Mas Panji Sosro Kartono, tak lain adalah kakak dari Raden Ajeng Kartini, yang sekaligus merupakan guru spiritual dari sejumlah tokoh besar di tanah air, termasuk di antaranya, Bung Karno. Banyak ajaran, petuah dan karya dari cendekiawan Sosro Kartono yang dijadikan sebagai teladan.
“Wage… lepaskan dirimu dari hasrat kesempurnaan. Pulang… Dan lihatlah lagi apa yang ada di dalam hatimu… Kesempurnaan itu hanya milik Alloh. Jika kau menuntut kesempurnaan terhadap karyamu, itu hanya akan menutup hatimu..” petuah Sosro Kartono kepada Wage yang sebelumnya digambarkan demikian sulitnya menyelesaikan lagu yang kelak akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia ini.
Sementara itu, produser film Wage, Andy Shafik menuturkan, salah satu inti terpenting yang ingin disampaikan dalam film Wage adalah tentang lagu Indonesia Raya itu sendiri. “Lagu asli ‘Indonesia Raya’ yang diciptakan Wage Supratman, seharusnya dinyanyikan tiga stanza. Bukan berhenti hanya pada stanza pertama. Dua stanza berikutnya sangat penting, karena justru berisi doa dan harapan bagi tanah air kita,” ujar Andy Shafik.
Film Wage yang akan diputar serentak mulai 9 November 2017. Selain Rendra yang memerankan sosok Wage, film ini juga menampilkan kehandalan akting para pemain lain; seperti Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, Putri Ayudia, Ricky Malau, Fery Sopyan, Kedung Darma Romansa, Oim Ibrams, dan Ecky Lamoh.